Enggan untuk istirahat. Mungkin ungkapan itu yang pas untuk menggambarkan pesantren As Surkati dimedio tahun ajaran ini, kegiatan demi kegiatan seperti tidak pernah ada habisnya. Variatif kegiatan pun tidak selalu monoton dalam satu bentuk, berbagai model kegiatan yang menguji mental disuguhkan dalam berbagai even yang berbeda, mulai dari yang paling “fun” sampai yang paling “ekstrim”.
Berbagai kegiatan ekstra dan insidental (non wajib selain tahfizh dan KBM formal di sekolah) menghiasi semester pertama diawal tahun ajaran ini. Pelatihan bahasa Arab dan Terjemah Al Qur’an metodetamyiz menjadi pembuka diawal tahun, selang beberapa waktu , pelatihan tilawah menjadi pilihan pihak pesantren untuk meningkatkan skill para santri dibidang olah vokal baca Al Qur’an, bahkan kedua pelatihan ini dilanjutkan dalam bentuk reguler sebagai respon positif dari para peserta yang tak lain adalah santri pesanteren. Tamyiz diadakan pertahun tiga kali dan sudah dua kali pelaksanaan, sedangkan pelatihan tilawah diadakan sepekan dua kali, dalam waktu satu tahun.
Selain dua even tersebut, berbagai even yang tak kalah menguras tenaga juga di hadirkan, “mini football league”, sepak takraw, badminton, tenis meja, futsal. Semua ajang yang “ber-genre fisik”tersebut terangkum dalam program classmeeting yang dilaksanakan di penghujung semester gasal ini.
MHQ I
Seakan tidak mau kalah, bagian ketahfizhan pun unjuk gigi dengan menghadirkan program yang sangat progress “Musabaqah Hifdzil Qur’an I” diluncurkan sebagai cloosing program, setelah sebelumnya ujian tahfizh yang merupakan ujian wajib bagi seluruh santri untuk diikuti, baik tulis maupun lisan. MHQ ini diadakan dengan tujuan semata-mata untuk mengukur sejauh mana ketahanan mental dan sekaligus hafalan para santri ketika dihadapkan di khalayak umum. “kami ingin tahu bagaimana mental para santri ketika dihadapkan khalayak umum” terang Diding Fathuddin, selaku Mas’ul tahfizh.
Di sisi lain, dengan hadirnya MHQ ini akan mamperjelas corak dan menjadi pembeda antara MA As-Surkati dengan madrasah-madrasah lain, karena selain mengusung bendera IPA, As-Surkati juga mencetak kader penghafal Al Qur’an. “even ini sengaja kami adakan untuk memberikan sentuhan sekaligus mempertegas warna tahfizh kami” terang Faris selaku koordinator kegiatan MHQ I. [sprl]